KBRN Gunungsitoli: Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pengajian Al Hidayah Kabupaten Nias Utara turut bergerak membantu warga yang menjadi korban kebakaran di Desa Sifahandro Kecamatan Sawo Kabupaten Nias Utara. Elfrida Dalimunthe selaku Ketua DPD Pengajian Alhidayah Kabupaten Nias Utara mengatakan, penyerahan bantuan tersebut merupakan bagian dari Al-Hidayah logo png icon vector. We have 867 free Al-Hidayah logo png, vector logos, logo templates and icons. You can download in PNG, SVG, AI, EPS, CDR formats. Page of 25
KetuaDewan Pimpinan Daerah (DPD) Pengajian Al-Hidayah Kota Bogor Melli Nuraini Darsa mengatakan, ada puluhan hewan kurban yang dibagikan, 13 hewan kurban diantaranya diberikan pada warga Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor. "Alhamdulilah pada kesempatan idul adha ini bisa berbagi bersama warga kota Bogor.
Pengajian Al – Hidayah adalah organisasi sosial kemasyarakatan. Didirikan di Jakarta pada tanggal 5 Oktober 1979. Pengajian Al – Hidayah beraqidah Islam, berasaskan Pancasila dan UUD 45 beserta Al – Hidayah bersifat sosial, keagamaan, kesetaraan dan kesejahteraan. Pengajian Al – Hidayah beranggotakan kaum perempuan Indonesia yang beragama Islam. Kedaulatan organisasi berada ditangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Muktamar. Muktamar dilaksanakan sekali dalam 5 tahun. VISI DAN MISI ORGANISASI Visi. Terbentuknya kaum perempuan Indonesia yang bertakwa kepada Allah SWT, berakhlakul kharimah, cerdas, mandiri dan sejahtera dalam membangun keluarga yang sakinah, mawadah dan warohmah dalam wadah NKRI yang demokratis. Misi Meningkatkan kualitas sumber daya perempuan Indonesia yang meliputi aspek keagamaan,pendidikan, kebudayaan dan IPTEK. Menggalang dan menggerakan kaum perempuan Indonesia beserta seluruh potensi yang dimilikinya. Mengupayakan system kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan yang menjamin hak – hak asasi perempuan dan keluarga. Meningkatkan pemberdayaan kaum perempuan Indonesia di berbagai bidang. Mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam berkeluarga dan bermasyarakat
BeritaGolkar - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pengajian Al-Hidayah menyatakan All Out untuk memenangkan Partai Golkar dan Ketua Umum Airlangga Hartarto pada Pemilu 2024 mendatang.. Hal tersebut ditegaskan Ketua Umum DPP Pengajian Al-Hidayah, Hetifah Sjaifudian, saat memberikan sambutan di acara pelantikan pengurus DPP Pengajian Al-Hidayah masa bakti 2020-2025, di Kantor DPP Partai Golkar
PROFIL TAMAN PENDIDIKAN ALQURAN TPQ AL-HIDAYAH TAMAN PENDIDIKAN ALQURAN TPQ AL-HIDAYAH Alamat Sigeblog Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah Pendiri Tahun Berdiri 2005 Kepala Nurohman Jumlah Santri 73 Anak Ciri Khas TPQ Kemampuan Membaca Al Quran Dengan Metode Iqro Taman Pendidikan Alquran TPQ AL-HIDAYAH. Pada mulanya adalah pengajian anak-anak yang dipelopori oleh Ustadz Nutarno pada tahun 2005. Kegiatan yang dilaksanakan di rumahnyaPak Nutarno, dan dilaksanakan sore hari Pukul. – WIB. Dalam pengajian beliau mengajarkan beberapa ilmu cara membaca Al Quran dan metode Iqro. Membaca dan memahami kitab Safinah dan lain-lain. Bermula dari pengajian biasa dan karena dukungan dan keinginan masyarakat terhadap lembaga pendidikan anak-anak , maka pada tahun 2008 didirikan Taman Pendidikan TPQ Alhidayah dengan kepemimpinan oleh bapak Nurohman. Beliau adalah tokoh tokoh masyarakat di desa Sigeblog khususnya Sejak lembaga ini berdiri tepatnya tahun 2008 dari pendirinya bapak Akhirnya Bapak Nutarno memberikan halaman rumahnya untuk dibangun gedung TPQ yang dibantu warga sekitar, kemudian tanah tersebut diwakafkan untuk lembaga TPQ A. KEADAAN MASYARAKAT Jumlah penduduk disekitar taman Pendidikan Alquran TPQ Al-Hidayah sebanyak 130 KK atau sekitar 523 jiwa. Semuanya mnganut agama Islam, pekerjaan mereka sebagian besar petani. B. KEGIATAN PENDIDIKAN 1. Gambaran Umum Aktifitas belajar mengajar dilaksanakan mulai sore hari sampai malam hari dan wajib di ikuti oleh santri yang sudah khatam Qur’an. Kurikulum yang dipakai adalah kurikulum lokal dan kurikulum TPQ. Adapun kitab yang dikaji diantaranya adalah kitab Iqro, Safinah. 2. Ciri Khas Ciri Khas Taman Pendidikan Al’Quran TPQ Alhidayah penguasaan membaca Al’Quran dan menghafal surat-surat pendek dengan metode Iqro, dan penguasaan ibadah bagi anak-anak. C. GURU/PEMBINA DAN SANTRI Jumlah Santri TPQ Al-Hidayah berjumlah 73 orang , terdiri dari 27 Putra dan 46 putri . Berasal dari warga sekitar TPQ dan ada yang berasal dari tetangga dusun terdekat. Mereka rata-rata sekolah pagi hari di SD dan SMP dan sore hari sampai malam sesuai dengan kelas TPQ ikut kegiatan belajar hinga mampu dan menguasai kurikulum yang ada di TPQ ini. Taman Pendidikan Alquran TPQ AL-Hidayah disamping oleh Ustadz Nutarno juga dibantu oleh Ustadzah Riyana dan masih ada 3 orang guru/pembina. D. SARANA DAN PRASARANA Taman Pendidikan Alquran TPQ Al-Hidayah memiliki gedung TPQ hanya satu ruangan yang dibangun diatas tanah wakaf yang belum disertifikat. E. SUMBER DANA DAN USAHA EKONOMI Sumber dana Taman Pendidikan AlQuran TPQ Al-Hidayah berasal dari swadaya penyelenggara wali santri/Masyarakat sekitar . F. PROGRAM PENGEMBANGAN Sejumlah agenda pengembangan dan pembangunan Taman Pendidikan AlQuran TPQ Al-Hidayah sedang dirancang baik berupa fisik maupun non fisik. Diantaranya adalah memperbaiki fisik TPQ pembangunan gedung yang lebih besar. Sebagai tindak lanjut pendidikan TPQ serta memperbaiki fasilitas penunjang belajar santri agar bisa lebih nyaman dan konsentrasi dalam belajar. Dibidang non fisik Taman Pendidikan AlQuran TPQ Al-Hidayah ini juga terus melakukan pengembangan dan pembinaan terhadap para santri terutama dalam masalah SDM bagi Ustadz/Ustadzah dan kerjasama dengan masyarakat luas, sehingga lembaga TPQ semakin maju dan berkembang.
PengajianAkbar Ulama-ulama Solo dan sekitarnya: Al-Habib Husein bin Al-Habib Anis bin Al-Habsy Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf Habib Naufal bin Muhammad Skip to main content Due to a planned power outage on Friday, 1/14, between 8am-1pm PST, some services may be impacted.
Pengajian al-Hidayah adalah sebuah organisasi kemasyarakatan dan keagamaan yang mewadahi wanita muslimah Indonesia dalam rangka pembangunan manusia Indonesia melalui kegiatan keagamaan. Organisasi ini didirikan 5 Oktober 1979 oleh Wanita Keluarga Besar Golongan Karya yang beragama Islam. Organisasi Pengajian al-Hidayah diprakarsai oleh Amir Moertono, mantan ketua umum DPP Golkar, beserta istrinya Ny. Naniek Kusmani Amir Moertono yang kemudian menjadi ketua umum sampai 1998. Sejak berdirinya, cabang organisasi telah terbentuk di berbagai propinsi di seluruh Indonesia. Latar belakang pembentukan organisasi ini adalah kesadaran bahwa wanita Indonesia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat dan mempunyai tanggung jawab yang sama dengan kaum pria untuk berperan aktif dalam rangka pembangunan nasional demi kejayaan bangsa, negara, dan agama. Oleh karena itu, wanita Islam bertekad bangkit sesuai dengan ciri dan profesinya untuk berperan secara aktif membangun manusia Indonesia seutuhnya. Pengajian al-Hidayah dibentuk dengan tujuan untuk ikut serta dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur, dengan keseimbangan antara yang materiil dan spiritual, dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia. Untuk tercapainya tujuan tersebut, al-Hidayah merumuskan tugas pokok yang menjadi kerangka acuan bagi setiap kegiatannya, yakni 1 menghidupkan ajaran Islam dalam tatanan kehidupan masyarakat, 2 mendorong peningkatan keimanan dan ketakwaan, 3 memasyarakatkan pengamalan Pancasila dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan bangsa, dan 4 turut serta secara aktif menyukseskan pembangunan nasional. Anggota Pengajian al-Hidayah adalah perseorangan, wanita warga negara Republik Indonesia yang beragama Islam, dan memenuhi ketentuan a telah akil balig atau telah kawin; b sanggup aktif dalam kegiatan organisasi; dan c menerima Anggaran Dasar AD dan Anggaran Rumah Tangga ART, program umum, dan peraturan organisasi. Pimpinan organisasi terdiri dari 1 Dewan Pimpinan Pusat DPP, 2 Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I DPD Tingkat I, 3 Dewan Pimpinan Daerah Tingkat II DPD Tingkat II, 4 Dewan Pimpinan Cabang di daerah tingkat kecamatan DPC, dan 5 Dewan Pimpinan Ranting di daerah tingkat kelurahan/desa. Pengurus DPP terdiri dari 1 Pelindung, 2 Pembina, 3 Ketua Umum, 4 Ketua I, II, III, IV, dan V, 5 Sekretaris Jenderal, 6 Wakil Sekretaris Jenderal, 7 Bendahara, 8 Wakil Bendahara, dan 9 Departemen. Sebagai pucuk pimpinan yang mengendalikan organisasi, DPP mempunyai wewenang untuk menentukan kebijakan organisasi, dan berkewajiban untuk melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan AD dan ART, keputusan muktamar, rapat kerja nasional, dan peraturan organisasi. Pengajian al-Hidayah dalam kiprahnya telah menyumbangkan darma baktinya untuk pembangunan bangsa melalui berbagai kegiatan sebagai penjabaran tugas pokoknya. Kegiatan tersebut dijabarkan oleh DPD masing-masing di seluruh Indonesia yang semuanya mengacu pada pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Pengajian al-Hidayah telah mengedepankan hal yang harus dilakukan wanita muslimah Indonesia, yaitu 1 meningkatkan kualitas demi agama, bangsa dan negara; 2 membina kualitas pemimpin wanita pemimpin organisasi; 3 melakukan pembinaan kualitas para pengelola majelis taklim; 4 membina kualitas mubaligah, 5 membina kualitas jemaah/umat; 6 membina idealisme muslimah yang Pancasilais; 7 mengusahakan pembinaan manajemen majelis taklim; 8 menyerukan kepada segenap wanita muslimah agar berwawasan luas serta menguasai ilmu agama dan umum; dan 9 mengusahakan kesejahteraan lahir dan batin melalui dawah bi al-hal dakwah dengan perbuatan nyata atau teladan untuk melepaskan diri dari keterbelakangan, kebodohan, dan kemiskinan. Dalam perkembangannya, Pengajian al-Hidayah juga menjalankan program pengembangan pandangan dan perilaku keagamaan yang toleran dan demokratis, pemberdayaan kaum perempuan di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, politik, dan ketenagakerjaan. Pada Juli 2000 diselenggarakan muktamar luar biasa dan dipilih ketua umum baru, yaitu Ny. Hj Aisyah Hamid Baidlowi untuk periode 2000–2005. Pada periode tersebut, Pengajian al-Hidayah meneruskan ikhtiar ikut aktif mengatasi tantangan dan masalah yang dihadapi perempuan Indonesia, antara lain diskriminasi gender, rendahnya tingkat pendidikan, buruknya kualitas kesehatan, rendahnya partisipasi politik perempuan, rendahnya upah dan lemahnya posisi tenaga kerja perempuan, serta kuatnya belenggu kemiskinan struktural. Kegiatan Pengajian al-Hidayah bervariasi untuk setiap daerah, disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing. Akan tetapi semuanya mengacu pada program al-Hidayah secara nasional. Kegiatan yang dilakukan Pengajian al-Hidayah, khususnya Pengajian al-Hidayah DKI Jakarta, meliputi antara lain 1 memberikan beasiswa kepada para pelajar; 2 mendirikan Poliklinik Yayasan ar-Rahman di Jakarta Timur, yang memberikan pengobatan gratis kepada orang yatim dan pengobatan murah kepada orang muslim; 3 mengadakan penyuluhan kepada istri nelayan dan memberikan modal usaha kecil; 4 menginventarisasi wanita muslimah yang tidak mampu, mendidik mereka untuk menjahit pakaian, dan menyalurkan hasil jahitan tersebut kepada umat Islam yang mampu menampungnya; dan 5 mengadakan kursus, seperti Kursus Dakwah dan Peningkatan Kualitas Mubaligah DKI Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Dewan Pimpinan Daerah Tk. I Pengajian al-Hidayah DKI Jakarta. Anda Kenal Pengajian al-Hidayah. Jakarta Dewan Pimpinan Pusat Pengajian al-Hidayah. AD dan ART Hasil Muktamar II Pengajian al-Hidayah yang Telah Disesuaikan dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 1985. Jakarta 1985. Syahrin Harahap Pengajianal-Hidayah dibentuk dengan tujuan untuk ikut serta dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur, dengan keseimbangan antara yang materiil dan spiritual, dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia. Untuk tercapainya tujuan tersebut, al-Hidayah merumuskan tugas pokok yang menjadi kerangka acuan bagi setiap kegiatannya, yakni: (1
TomoniTimur (Humas KUA Tomtim) - Habib Ahmad Al Habsyi bersama komunitas Riau Indonesia mengaji menyasar ke Desa Margomulyo Kecamatan Tomoni Timur, setelah melakukan safari dakwah melalu gerakan satu juta Al Qur'an di beberapa tempat di Kabupaten Luwu Timur, Kamis (21/07/2022). Antusias masyarakat setempat cukup tinggi, sehingga mereka memadati ruangan Masjid Besar At-Taqwa mendengarkan
vyw3ps. 452 81 442 426 255 106 29 472 77

logo pengajian al hidayah